Meskipun memiliki keterbatasan penyandang tunagrahita, Najwa Azizah (10) siswi kelas 2.2 Sekolah Luar Biasa (SLB) Insan Madani Metro berhasil menyabet juara I, pada ajang Olimpiade Olaharaga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Olahraga Bocce tingkat SLB-se Provinsi Lampung.
Pendiri yang juga Ketua Yayasan Insan Madani Kota Metro Dr. Sowiyah, M.Pd membenarkan hal tersebut. Ia mengaku bangga melihat peserta didik dari SLB memiliki bakat dibidang non akademik. Dimana Najwa ini akan kembali berlaga mewakili provinsi Lampung di tingkat Nasional, di Semarang Jawa Tengah Agustus 2019 mendatang.
“Ini suatu kebanggaan Kota Metro, makanya kita fokus memberikan perhatian lebih kepada siswa penyandang disabilitas. Untuk persiapan maju ke tingkat Nasional, Najwa akan dibimbing oleh guru penjas, dan akan kita berikan sarana prasana, salah satunya akan dibuatkan lapangan Bocce ukuran 12,5×6 meter di halaman SLB Insan Madani Metro. Semoga Najwa nanti bisa juara di tingkat Nasional,”ungkapnya, Sabtu (22/6/2019).
Wanita yang akrab di sapa Bunda ini, juga seorang Pakar Pendidikan Provinsi Lampung menyakini bahwa pihaknya juga memiliki anak-anak yang pandai memiliki keterampilan, seperti bermain alat musik,dan olaharaga. Artinya, sesuai dengan bakat minat.
“Jadi SLB Insan Madani Metro selalu mengembangkan program, yaitu dengan pembelajaran diawali dari list asesmen mencakup kebutuhan anak masing-masing dan itu dipegang tenaga pendidik yang sudah berkompeten dibidangnya, dan pembelajaran sesuai dengan bakat minat anak-anak,”imbuhnya.
Selain itu, kata dia anak-anak SLB Insan Madani secara akademik sudah ketahuan, contohnya tunagrahita apapun tidak bisa ditingkatkan lebih ke akademik. Makanya di arahkan ke non akademin sesuai bakat dan minat, termasuk Bocce, melukis, mapun cerita bergambar.
“Saya harap kedepan sekolah berprestasi dimanapun baik reguler ataupun sekolah khusus seperti SLB, itu memerlukan partisipasi orangtua, itu penting sekali. Karna sekolah berprestasi didukung oleh orangtua, ada tiga pilar yaitu sekolah, siswa, dan orangtua. Nah ini baru bisa mewujudkan sekolah berprestasi, apalagi anak-anak yang kita bina ini adalah anak berkebutuhan khusus,”tuturnya.
“Alhamdulilah lahan SLB Insan Madani ini masih luas, sehingga kita bisa mengembangkan. Baik itu outdoor ataupun indoor. Jadi memang pembelajaran tidak hanya di dalam kelas, tapi kita juga diluar kelas, seperti di kolam renang, taman wisata. Anak-anak kita ajarkan mengenali lingkungan sekitar,”ujarnya
Proses pembelajaran SLB, sambungnya mengacu sesuai Kurikulum berlaku, dengan Kurikulum yang sudah di modivikasi dengan Kurikulum PLK (Pendidikan Layanan Khusus) panduanya dari direktur PLK untuk membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mengacunya pada sekolah-sekolah umum, tapi disekolah khusus ini sesuai dengan ketunaan.
“Jadi misalnya di sini ada 30 anak ketunaan, ya 30 kurikulum model RPP yang diterapkan. Sesuai dengan kebutuhan anak, inilah uniknya SLB. Tenaga pendidik banyak membuat persiapan mengajar sesuai dengan kebutuhan anak, media, pembelajaranya, cara, teknik, berberda-beda,”pungkasnya.(fredy)
Link : https://www.radarnusantara.com/2019/06/siswi-slb-insan-madani-metro-juara.html